Kesetiaan Mahasiswa Berdemonstrasi

KITA akui bahwa setiap menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), siapa pun presidennya, pasti selalu muncul pro dan kontra. Gambaran kelompok yang pro kenaikan harga BBM, pasti umumnya tidak disertai konflik antara penegak hukum; sementara kelompok yang bersikap kontra kebijakan pemerintah, berupaya mempresentasikan berbagai kepentingan masyarakat.  
Mereka itu tak terkecuali mahasiswa yang saat ini memposisikan sebagai bagian dari masyarakat yang kontra kebijakan pemerintah, alias sepakat menolak kenaikan harga BBM. Penolakan tersebut terus kembali disuarakan oleh mahasiswa baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk turun ke jalan alias berdemonstrasi.

Sebab mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang saat ini terus mengawal kebijakan pemerintah dalam mengambil keputusan menaikkan BBM atau tidak. Mahasiswa siap bergerak dalam porsinya sebagai mahasiswa yaitu tetap menolak.  
Dengan sebuah analisa sederhana, mahasiswa tidak pernah tunduk diam ketika rakyat “didzalimi” oleh negara dengan berbagai bentuk kebijakannya. Bahkan mahasiswa berani mengorbankan darah dan nyawanya sebagai prasyarat perubahan sosial. Dikarenakan mahasiswa mempunyai daya intelektual yakni a value, a social live for cultural, polititical and social investment. Begitu juga mahasiswa adalah transforming intelectual live, yang mampu mentransformasikan kehidupan intelektualnnya untuk investasi sosial kultural dan politik. Itu sebabnya mahasiswa berani turun ke jalan, karena mengingat kebijakan menaikkan BBM sangat tidak pro dengan rakyat.

Mahasiswa mempunyai sebuah harapan terhadap perubahan keadaaan yang adil dan sejahtera bagi rakyat. Cita-cita sosial yang dimiliki mahasiswa adalah bukti konkret bahwa mahasiswa bukan lagi bagian dari rakyat yang terus ‘diakal-akali’ oleh negara, tapi merupakan seseorang yang memiliki moralitas tinggi dan intelektualitas yang siap didedikasikan bagi rakyat. Oleh karena itu mahasiswa tetap terus berdiri sebagai senjata pemusnah tembok besar dengan berorientasi mendorong pemerintahan yang adil yang menyejahterakan rakyat secara ekonomi.

Alasan Turun ke Jalan

Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi oleh publik dapat digolongkan menantang pemerintah dari sisi kebijakan publik. Sebab, kenaikan harga BBM ini akan berimbas kepada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok publik lainnya. Kementerian Kesehatan, misalnya, telah memastikan akan menaikkan harga obat enam hingga sembilan persen. Belum lagi, dengan rencana akan dinaikkannya tarif transportasi umum, kenaikan kebutuhan sembilan bahan pokok, dan banyak kebutuhan pokok lainnya.

Di sinilah mahasiswa mulai kembali eksis di jalan. Karena sejauh ini aksi gelombang mahasiswa mengalami pendulum balik yang memprihatinkan. Tapi sejak ada isu kenaikan harga BBM ini, mahasiswa kembali menggelorakan suara kepentingan rakyat dan turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM. 

Bahkan kalau kebijakan itu tetap diterapkan, mungkin saja sejarah akan terulang. Tentu kita masih ingat gelombang aksi mahasiswa ’98, bukan?  

Jika kita melihat sejarah, mahasiswa (kaum muda) selalu dipandang sebagai agent of change. Sejak kemerdekaan diproklamasikan, turunnya Soekarno, sampai dengan peristiwa ‘98 adalah mahasiswa (kaum muda) yang menjadi pelopornya. Mahasiswa dipandang sebagai sekelompok orang yang memiliki akal dan pikiran yang ‘lebih’ dari orang-orang awam lainnya. Seorang intelektual yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi, yang intelektualitasnya mampu mengangkat derajat masyarakat luas.

Oleh karena itu demo-demo mahasiswa yang sekarang kembali memanas, tak terkecuali di kampus penulis, sebetulnya wajar. Aksi demonstrasi ini juga diperbolehkan dalam undang-undang terkait kebebasan menyampaikan pendapat. Namun bila terjadi tindakan anarkis dari para pendemo, mungkin ada yang salah dalam mekanisme tata tertib demo tersebut. Yang terpenting adalah substansi dari hadirnya para mahasiswa di jalan; pemerintah perlu melihat keluhan rakyat yang belum siap menghadapi kenaikan harga BBM. Semoga berhasil!!  


Nanang Qosim 
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang
Aktivis Lembaga Pers Mahasiswa Edukasi
Baca opini saya di link ini :  http://kampus.okezone.com/read/2012/04/04/367/605299/kesetiaan-mahasiswa-berdemonstrasi
Tag : Opini
1 Komentar untuk "Kesetiaan Mahasiswa Berdemonstrasi"

maksudnya ? gimana jeng . . . follow is join jeng,

Back To Top