Pesan untuk Warga dan Gubernur Jakarta
Terpilih
TIDAK lama lagi, pemilihan orang nomor satu
di Ibu Kota akan segera digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Pada 11 Juli mendatang, enam pasang calon Gubernur Jakarta siap bertarung untuk
memperebutkan tahta DKI-1. Mereka adalah Fauzi Bowo dan Nachrawi Ramli,
Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja
Purnama, Hidayat Nur Wahid dan Didik Junaidi Rachbini, Faisal Basri dan Biem
Benjamin, serta Alex Noerdin dan Nono Sampono.
Menurut
saya, pemilihan umum Kepala Daerah (pemilukada) DKI Jakarta merupakan momentum
yang krusial dalam menuju ke sebuah perbaikan Ibu Kota Indonesia. Untuk itu,
memilih para calon pemimpin gubernur DKI nantinya tidak boleh asal-asalan.
Warga Jakarta harus memilih calon gubernur DKI yang bisa membuat wajah
Jakarta menjadi lebih bagus dari sebelumnya, pemimpin yang bisa menyejahterakan
warga maupun daerahnya. Dan hal ini tidak hanya dilakukan oleh gubernur di
Jakarta, tetapi merupakan tugas semua gubernur di Indonesia.
DKI Jakarta
memiliki masalah yang sangat kompleks. Selain sebagai ibukota provinsi dan
pusat pemerintahan RI, Jakarta juga menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan hankam, serta tempat domisilinya para duta besar negara
asing. Salah satu masalah krusial di DKI Jakarta adalah kesemrawutan tata ruang
Jakarta yang semakin berantakan. Bagaimana tidak? Di Jakarta banyak sekali mall
berdiri namun tidak dibarengi manajemen tata letak kota yang ideal. Dan hal
semacam ini sudah pasti akan mengakibatkan rusaknya daerah serapan air, dan
pasti berakibat akan membuat banjir.
Kemudian
masalah hak pejalan kaki yang masih sering diabaikan karena jalur pejalan
kaki dipakai untuk berjualan atau dilalui sepeda motor. Tentu kalau belum ada
penanganan serius dari pemimpin gubernur nanti, hal tersebut pasti akan
menciptakan titik kemacetan baru.
Beban
Jakarta sudah semakin berat, mulai masalah demografi, ekologi, tata ruang,
transportasi dan kemacetan lalu lintas, banjir dan kemiskinan. Namun, betapa
pun rumitnya problema yang mewabah di Jakarta, Jakarta harus diselamatkan. Dan
tentu, problem-problem tersebut merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi
siapa saja yang nanti menjadi gubernur DKI periode 2012-2017.
Pesan
untuk warga dan calon pemimpin Ibu Kota
Menyikapi
berbagai masalah yang dihadapi para warga Jakarta, sudah saatnya warga Jakarta
cerdas dalam memilih calon pemimpin yang peduli terhadap rakyat. Warga yang
cerdas pasti menginginkan pemimpin yang bisa menyejahterakan rakyatnya. Jika
pemimpinnya tidak peduli terhadap rakyat (warga Jakarta), ngapain dipilih?
Oleh karena
itu, sebelum menentukan pilihan, warga Jakarta sebaiknya mempelajari dengan
cermat tawaran berbagai program dari setiap pasangan dalam menjawab
permasalahan ibukota dan rekam jejak (track
record) mereka masing-masing. Warga Jakarta harus tahu,
apakah calon pempinan mereka bersih, bebas dari korupsi, memiliki program jelas
dan konkret dalam menjawab kompleksitas permasalahan DKI?
Penulis
yakin, semua warga Jakarta pasti berharap pimpinan Jakarta ke depan mampu
membawa Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di kawasan Asia karena
Jakarta memiliki potensi yang luar biasa. Oleh karena itu warga Jakarta sejak
ini juga dapat menilai mana calon pemimpin yang punya kemampuan membenahi kota
metropolitan ini. Track
record dan program konkret yang ditawarkan disertai
keberpihakan kepada rakyat atau pro rakyat dapat dipastikan akan menjadi dasar
penilaian rakyat. Warga Jakarta akan dikatakan cerdas jika memilih calon
Gubernur DKI Jakarta yang amanah dan mampu membawa perubahan bagi masyarakat
dan Kota Jakarta tercinta.
Sementara
itu, bagi calon Gubernur Jakarta mendatang, bagi nantinya yang terpilih, sudah
saatnya sebagai pemimpin, mereka membangun dan menggugah kepercayaan yang dapat
menginspirasi masyarakat dengan visi masa depan untuk kota Jakarta. Gubenur
Jakarta harus bisa mengajak warga yang pragmatis menjadi warga yang dapat
menyumbangkan pikiran kritis dan inovatif guna membangun Jakarta ke arah yang
baik. Sebagai pemimpin Jakarta dengan keberagaman budayanya, seorang pemimpin
harus mampu menampilkan respek terhadap berbagai perbedaan baik dari agama,
ras, suku, etnis, jender dan disabilitas di Jakarta.
Gubernur
Jakarta harus menghindari perilaku diskriminatif. Dia harus sungguh-sungguh
memberikan kebijakan yang pro kepada masyarakat Jakarta tanpa adanya pembedaan.
Gubernur DKI Jakarta nantinya harus bekerjasama dengan warga dalam mencapai
tujuan bersama. Dan perlu di ingat, janji kampanye yang mereka lakukan setiap
musim kapampaye harus dipenuhi oleh para calon gubernur DKI yang terpilih
nanti, sebab janji tersebut adalah sebuah amanah dari seorang pemimpin,
manakala tidak dikerjakan maka dosanya tidak hanya diganjar di dunia, melainkan
juga akan diganjar di akhirat kelak.
Di akhir
kata, meskipun penulis bukan dari Jakarta dan tidak ikut dalam pemilihan
Gubernur DKI Jakarta, namun kecintaan penulis terhadap Jakarta menjadikan
penulis bisa memberikan masukan terhadap warga Jakarta dan bagi calon gubernur
Jakarta periode mendatang. Semoga Jakarta lebih baik dari sekarang dari pada
sekarang,
Nanang Qosim,
Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang,
Aktivis di Lembaga Pers Mahasiswa
(LPM) Edukasi
Opini saya di http://kampus.okezone.com/read/2012/07/09/367/660649/pesan-untuk-warga-gubernur-jakarta-terpilih
Tag :
Opini
0 Komentar untuk "Pesan untuk Warga dan Gubernur Jakarta Terpilih"